Minggu, 26 April 2015

Apa Itu Ebola? & Cara Menghidarinya


Apa itu Ebola?

Menurut CDC (Centers for Disease Control and Prevention), sebuah badan milik pemerintah AS yang bekerja menanggulangi dan mencegah penyakit, Ebola adalah penyakit demam berdarah (dapat mencapai 38.6 derajat Celsius) diiringi sakit kepala, muntah-muntah, sakit perut, seluruh badan terasa nyeri, memar dan pendarahan tanpa sebab. Melihat gejala awalnya, penyakit ini mirip penyakit flu, namun kelanjutannya lebih ganas. Perbedaan penyakit ini dengan penyakit demam berdarah (dengue fever) yang pernah kita kenal adalah virus Ebola disebarkan oleh kelelawar, sedangkan virus demam berdarah disebarkan oleh nyamuk. Virus Ebola dapat menyerang manusia dan juga kera. Virus ini tidak dapat menyebar melalui udara, cara penularannya lebih seperti virus HIV penyebab AIDS, yaitu melalui darah dan cairan tubuh.

Asal muasal

Penyakit ini ditemukan pada tahun 1976 dekat sungai Ebola di Afrika Barat, tepatnya di Kongo, negaranya Idi Amin. Pada saat ini, negara-negara di Afrika yang banyak terjangkit Ebola adalah Guinea, Liberia, Nigeria dan Sierra Leone.

Di Indonesia

Sejauh ini belum ditemukan warga Indonesia yang terkena Ebola, namun bukan berarti kita boleh lengah. Pada bulan November 2012 koran online Indonesia berbahasa Inggris, The Jakarta Post, mengabarkan bahwa para peneliti dari Universitas Airlangga menemukan virus Ebola di antara beberapa orang utan Kalimantan. Kemungkinan virus ini disebarkan oleh babi hutan.

Di AS

Meski telah dilakukan pencegahan dengan menyaring para pendatang dari luar negeri, terutama yang baru kembali atau datang dari negara-negara di Afrika Barat, untuk dikarantina bila mereka dicurigai mengidap Ebola, tetap saja AS kecolongan. Seorang wartawan yang bekerja di Liberia, Ashoka Mukpo, pulang membawa penyakit ini. Pada saat ini dia dirawat di ruang terisolasi di rumah sakit Omaha, Nebraska. Ayah Ashoka, Dr Mitchell Levy, mengatakan bahwa anaknya tidak tahu pasti bagaimana dia ketularan. Kemungkinan ketika dia menyemprot untuk membersihkan sesuatu yang sudah terkontaminasi, virus itu tersemprot balik ke mukanya. Kepadanya diberikan pengobatan yang masih diuji coba kemanjurannya, yang pernah diberikan kepada seorang penderita Ebola lain dan ternyata menolong.

Korban Ebola

Sejauh ini ada 210 petugas kesehatan di Afrika yang meninggal gara-gara Ebola. Karena itu di AS akhir bulan September lalu, 1000 perawat di Las Vegas melakukan protes dengan berbaring di trotoar depan Hotel Bellagio dan melingkari tubuhnya dengan goresan kapur meniru cara polisi menandai lokasi korban. Mereka menganggap pemerintah AS tidak bertindak cukup keras untuk menghalangi masuknya virus Ebola ke negeri ini.

Pencegahannya

AS menganjurkan warganya untuk sedapat mungkin menghindari perjalanan ke negara-negara di mana penyakit Ebola sedang berjangkit. Tetapi bila terpaksa juga berkunjung ke sana, dianjurkan untuk melakukan hal-hal berikut ini:

Sering mencuci tangan atau memakai pembersih anti bakteri.
Hindari kontak dengan darah atau lendir, terutama dari orang yang sakit.
Jangan sentuh barang-barang yang pernah terkena darah atau lendir orang yang tertular.
Jangan menyentuh jenazah orang yang mati karena Ebola.
Jangan menyentuh kelelawar, babi hutan atau monyet, darah atau lendirnya dan jangan makan daging hasil olahan dari hewan-hewan ini.
Hindari rumah sakit di mana para penderita Ebola sedang dirawat.
Segera ke dokter bila Anda menderita demam tinggi, sementara dalam perawatan dokter jangan mengadakan kontak dengan orang-orang yang sehat.
Bila Anda bepergian ke luar negeri dan mengalami demam tinggi serta perasaan ingin muntah-muntah segeralah ke dokter dan minta diperiksa darah di laboratorium untuk mendeteksi apakah mengandung virus Ebola

0 komentar:

Posting Komentar